Foto: Tangkapan layar video puluhan warga gotong jenazah di Dusun Erat Mate, Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat. (Istimewa) |
Lombok Barat - Puluhan warga Kampung Sempeni, Dusun Erat Mate di perbatasan antara Desa Gelangsar dan Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat viral ramai-ramai menggotong jenazah. Mereka berjalan sejauh sekitar tiga kilometer.
Sebelumnya, Sabtu (18/2/2023) lalu, juga ada warga
yang sempat dilarikan ke rumah sakit dengan cara ditandu di Dusun Erat Mate,
Desa Mekarsari karena akses jalan rusak parah.
Seperti dikutip dari Detik.com Jenazah Amrul Aziz
digotong setelah meninggal di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB karena
penyakit gula darah, Rabu (1/3/2023). Namun, mobil ambulans tidak bisa masuk ke
jalan dusun.
Ketua RT Kampung Sempeni, Dusun Erat Mate Arsa Hadi
mengatakan video warga ramai-ramai gotong jenazah warga Amrul Aziz terjadi di
jalan akses ke Dusun Erat Mate.
"Memang awalnya almarhum ini dibawa ke RSUP
NTB pada pertengahan Februari lalu. Setelah dirawat dan meninggal pada Rabu
(1/3) kemudian dibawa pulang ke rumahnya di Erat Mate dengan cara
digotong," kata Hadi, Selasa (7/3/2023) via WhatsApp.
Selain itu keluarga almarhum Amrul Aziz juga
menanggung beban biaya rumah sakit. Biaya perawatan Amrul Aziz di RSUD NTB
mencapai Rp 80 juta. Sampai sekarang belum bisa dibayar.
Menurut Hadi, awalnya keluarga Amrul sudah membuat
kartu BPJS Mandiri untuk mendapatkan layanan gratis biaya perawatan. Namun,
setelah dibawa ke rumah sakit, kartu BPJS itu tidak bisa dipakai karena Amrul
Aziz lebih dahulu meninggal dunia.
"Ya mereka tinggalkan utang Rp 80 juta lebih untuk biaya
perawatan," terang Hadi.
"Jadi kami bawa ke rumah sakit itu, kami
langsung buatkan BPJS Mandiri. Kartunya sudah jadi tapi belum aktif, katanya 8
Maret besok mulai aktif makanya tidak bisa dipakai," kata Hadi.
Terpisah, Kepala Desa Gelangsar Abdurrahman
mengatakan pemerintah daerah harus segera melakukan pelebaran jalan warga
tempat digotong tersebut.
Pasalnya ada 120 Kepala Keluarga (KK) selalu
waswas jika menderita sakit. Sebab, akses untuk berobat ke rumah sakit sulit.
"Jaraknya sekitar tiga kilometer ini belum
bisa masuk mobil. Harapan kami semoga pemerintah terkait segera carikan jalan
keluar terkait ruas Jalan Sempeni menuju ke Dusun Lilir, Desa Mekarsari dan
Gelangsar," katanya.
Rahman juga menuturkan kondisi ruas jalan yang
sempit serta rusak itu selalu dikeluhkan warga selama bertahun-tahun.
"Kondisi ini selalu terulang. Warga selalu
bercerita sampai meneteskan air mata," katanya.
"Saya minta agar jalan ke Kampung Sempeni
sebelah timur masuk Dusun Malaka, Desa Mekarsari dan sebelah barat termasuk
Dusun Lilir Utara RT Sempeni wilayah Desa Gelangsar harus diperbaiki. Kami
sudah lelah dengan keluhan warga agar segera teratasi," kata Rahman.